Son Heung-min, Sosok Pemain Legendaris asal Tottenham Hotspur

Seru88 Son Heung-min

Kabar tidak mengenakkan harus diterima oleh para penggemar Tottenham Hotspur. Kapten dan sekaligus pemain legendaris mereka, Son Heung-min, telah memilih untuk mengambil langkah dratis. Pemain kelahiran negeri ginseng Korea ini akhirnya memilih untuk tidak lagi memperpanjang masa tugasnya di klub ternama ini. Keputusan ini langsung membuat tak sedikit penggemar Spurs merasa kecewa karena bagi mereka pemain berdarah Korea Selatan ini bukan pemain sembarang. Ada banyak hal yang menjadikannya layak mendapatkan reputasi sebagai salah satu pemain legendaris Spurs.

Son Heung-min Umumkan Langkah Baru

Pemain legendaris asal negara ginseng, Son Heung-min, akhirnya mengumumkan keputusannya. Pemain yang dikenal luas berkat permainannya bersama Tottenham Hotspur ini akhirnya mengumumkan kalau dirinya akan segera berpisah dengan klub yang telah ia bantu kembangkan dan besarkan tersebut. Pengumuman ini ia lakukan setelah sebelumnya muncul kabar yang menyebutkan kalau dirinya tidak lagi akan diikutsertakan dalam skuad utama Thomas Frank yang akan bertarung mulai musim yang akan datang.

Pemain bintang kelahiran Korea Selatan ini bukan orang sembarangan. Ia telah berkembang menjadi sosok pemain legendaris di Tottenham Hotspur. Bersama mereka, ia telah menjalankan tugas sebagai kapten klub dalam beberapa tahun. Di bawah panduannya juga, mereka berhasil memenangkan trofi juara untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. Kesetiaannya kepada klub ini teruji di tahun demi tahun. Walau ia tidak pernah sepi peminat, tapi ia justru memilih untuk tetap setia. Padahal tidak jarang ada klub-klub besar yang datang dan mengajukan penawaran kerjasama. Tak jarang ia juga harus menyaksikan sendiri kepergian beberapa rekan setimnya. Tak sedikit dari mereka yang juga memainkan peran yang tak kalah penting bagi perjalanan dan perkembangan Totttenham.

Pencarian Baru Son Heung-min

Meski demikian, ia akhirnya bersikap realistis. Dengan Piala Dunia 2026 yang akan semakin dekar dari waktu pelaksanaannya, sang pemain legendaris berharap untuk bisa terus mendapatkan kesempatan bermain. Ia takkan bisa mencapai hal ini seandainya bertahan di Spurs tanpa menerima jaminan untuk mendapatkan kesempatan ini. Padahal bermain secara rutin adalah salah satu cara termudah dan terbaik yang bisa dilakukan seorang pemain untuk bisa mendapatkan tiket demi bergabung di tim nasional negara masing-masing. Kini setelah rumor mulai menyeruak tentang keputusannya untuk meninggalkan Spurs, sudah ada beberapa tim yang menyatakan diri berminat untuk segera menggunakan jasa dan pengalaman pemain sekaliber dirinya. Salah satunya adalah tim yang berasal dari MLS Amerika Serikat, Los Angeles FC.

Mantan pemain depan Bayer Leverkusen ini dikenal sebagai sosok penyerang yang cukup mematikan dalam dunia sepakbola modern. Masa kejayaannay tiba ketika dirinya dipasangkan dengan penyerang asal Inggris, Harry Kane. Bersama, kedua pemain ini mampu menghantarkan serangan mematikan ke setiap lawan yang mereka hadapi di Liga Primer Inggris.

Sosok Pemain Legendaris Spurs

Dari catatan Seru88, kami memastikan kalau Tottenham Hotspur mendatangkan Son Heung-min dari Bayer Leverkuse pada musim panas tahun 2015 yang lalu.Mereka waktu itu harus mengeluarkan dana kurang lebih 18 juta poundsterling untuk bisa mendapatkan tanda tangannya. Keputusan mereka untuk mendatangkan dirinya waktu itu tidak terlepas dari reputasinya sebagai salah satu pemain depan terbaik di tanah Eropa dengan etos kerja yang sudah teruji.

Dalam waku kurang lebih 10 tahun sejak dirinya bergabung dengan mereka, ia berhasil menjadi pencetak gol terbanyak kelima bagi Tottenham. Ia juga berhasil membangun reputasi sebagai pencetak asist terbanyak dalam sejarah klub sepakbola tersebut. Reputasi ini behrasil ia dapatkan setelah berhasil mencetak 173 gol bagi mereka. Jumlah ini belum termasuk dengan 101 asist yang ia persembahkan bagi tim yang sama. Sementara jumlah pertandingan yang ia jalani bersama tim ini mencapai angka 454 pertandingan.

Dari segi permainan, Son Heung-min adalafh seorang pemain yang mampu mempersembahklan permainan yang tanpa lelah melakuakn tekanan ke klub lawan. Ia juga mampu menguasai bola dan pertandingan dengan sangat baik. Tak heran jika pemain kelahiran Korea Selatan ini nyaris selalu menjadi andalan bagi Spurs dalam menjuarai berbagai pertandingan dan kompetisi. Ia juga menjadi salah satu kunci yang berhasil mengantarkan mereka dalam menjuarai Liga Champions.

Alasan lain bagi para penggemar untuk begitu mengagumi dirinya terletak pada fakta kalau pemain ini justru telah mempersembahkan masa-masa terbaik dalam perjalanan karirnya bagi klub sepakbola asal Inggris ini. Meski pun ia berulang kali telah mendapatkan penawarandari beberapa klub. tak terkecuali dari Liverpool, ia memilih untuk bertahan. padahal seandainya tawaran tersebut diterima, ia pasti bisa mendapatkan kesempatan untuk bertarun,g di tim sepakbola yang jauh lebih baik.

Perbedaan kontras antara keputusannya untuk bertahan dan keputusan Harry Kane untuk meninggalkan klub yang sama dapat menjadi petunjuk. Para penggemar Spurs secara khusus berterimakasih atas keputusan Son Heung-min untuk tetap bersama mereka. Padahal mereka tahu persis kalau pemain ini masih harus berhadapan dengan ketidakpastian di setiap hari yang dijalaninya bersama mereka. Penawaran juga datang dari berbagai sisi membuatnya tidak punya alasan yang kuat sebenarnya untuk tetap bertahan dan membela tim ini.

Dari sudut pandang buku sejarah tim ini, para penggemar akan mengingatnya sebagai seorang kapten yang behraisl mengantakran mereka untuk ke tahta juara untuk pertama kalinya sejak 2008 yang lalu. Gelar ini merupakan yang pertama yang mereka dapatkan dari kompetisi sepakbola Eropa dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun. Dengan fakta ini saja, Son Heung-min dapat dipahami seandainya ia mengalami penurunan dari segi performa. Ia juga sempat terlihat cukup kesulitan bermain di musim yang lalu. Beberapa pihak beranggapan kalau Spurs sepertinya memang inilah waktu yang tepat bagi mereka untuk dengan segera mengucap salam perpisahan kepada salah satu penyerang terbaik yang pernah ada ini.

Akan cukup wajar untuk mengatakan kalau Son Heung-min tidak memiliki satu trofi pun yang bisa dengan jelas dan cukup menggambarkan kemampuannya sebagia seorang pemain kela dunia. Padahal bahkan hingga sekarang ia layak untuk tetap mendapatkan reputasi tersebut. Pada tahun 2021/22 yang lalu, pemain ini berhasil mengoleksi penghargaan Sepatu Emas bersama dengan Mohamed Salah. Penghargaan ini keduanya dapatkan setelah sama-sama berhasil mencetak 23 gol dalam satu musim kompetisi.

Perlu juga diingat kalau tidak ada satupun gol yang dicetak Son Heung-min berasal dari titik penalti. Hal ini menjadikan dirinya sebagai satu-satunya pemain setelah Sadio Mane di musim 2018/19 yang lalu yang berhasil memenangkan penghargaan ini tanpa harus berperan sebagai eksekutor penalti bagi tim yang dibelanya.