Pucuk tertinggi pemerintahan di Indonesia saat ini, Presiden Joko Widodo, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada pihak media, bahwa Indonesia tidak akan menerima sanksi dari asosiasi sepakbola dunia. Hal tersebut diambil sebagai tanggapan dari insiden mematikan yang menyebabkan ratusan penonton meninggal di Stadion Kanjuruhan yang terjadi di pintu keluar stadion tersebut. Insiden tersebut juga menyebabkan sejumlah penonton mengalami cedera.
Pernyataan dari Pihak FIFA
Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Presiden FIFA saat ini, Giani Infantino, telah mengirim surat kepadanya perihal potensi kolaborasi antara pihak Indonesia dan FIFA. Dalam surat tersebut, petinggi asosiasi puncak sepakbola global tersebut juga menekankan bahwa negara indonesia akan tetap menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U20 yang akan diselenggarakan tahun depan. Rencananya. ajang tersebut akan mengikutsertakan 24 tim nasional dari 5 benua.
Dalam pernyataannya, Presiden Joko Widodo mengutarakan bahwa berdasarkan surat tersebut, dunia sepakbola Indonesia tidak akan mendapatkan sanksi dari pihak FIFA. Pernyataan ini disampaikan beliau dalam sebuah video yang ditayangkan di kanal YouTube resmi kantor kepresidenan baru-baru ini.
Menimbang Protokol FIFA
Menurut protokol keamanan FIFA, lembaga ini melarang penggunaan gas air mata di dalam atau sekitar stadion dan menyarankan pintu keluar harus selalu terbuka setiap saat sepanjang pertandingan berlangsung. Dengan mempertimbangkan aturan-aturan tersebut berlaku sebagai standar keamanan yang baku, sayangnya tidak selamanya kebijakan tersebut berlaku atau diterapkan di dunia sepakbola tingkat domestik atau liga-liga nasional di berbagai negara. Bukan hanya itu, bahkan pihak asosiasi disebut tidak memiliki otoritas apapun dalam hal kebijakan yang diambil oleh pemerintah setempat dan tenaga keamanan dalam pengelolaan kerumunan.
Sementara itu, beberapa media melaporkan Presiden Joko Widodo mengunjungi Stadion Kanjuruhan di Malang beberapa hari yang lalu. Ia berujar bahwa tertutupnya beberapa gerbang turut berdampak pada terjadinya insiden tersebut yang mempertemukan klub sepakbola Arema FC dan Persebaya Surabaya. Kepala Kepolisian Republik Indonesia mengatakan bahwa stadion tempat pertandingan tersebut diselenggarkaan tidak memiliki sertifikat laik operasi dan dakwaan atas melakukan tindak kriminal akan diterapkan terhadap 6 orang, termasuk 3 petugas dari pihak kepolisian.
Perjuangan yang Masih belum Berbuah
Laporan dari Fun88 menyebutkan bahwa PSSI sebagai induk asosiasi olahraga sepakbola di Indonesia telah lama berjuang untuk mengatasi pergelaran sepakbola di negara tersebut.
Dengan keberhasilan menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U20 pada tahun depan, ini sebenarnya sudah menjadi pencapaian yang besar bagi negara ini. Bahkan tak sedikit pihak yang optimis akan perkembangan dunia sepakbola di negeri ini setelah menjalani perjalanan yang begitu panjang akan masalah di dunia sepakbola dari tahun ke tahun.
Insiden mematikan tersebut merupakan sebuah pengigat tragis. Ini mengingatkan bahwa Indonesia hingga saat ini masih menjadi salah satu negara yang paling berbahaya untuk menonton sebuah pertandingan olahraga.
Sejak minggu lalu, para pemangku kepentingan yang berwenang telah memutuskan untuk menunda perhelatan seluruh liga domestik. Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan menteri terkait, kepala kepolisian RI, serta asosiasi sepakbola di negeri ini untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap peristiwa tersebut.