Manchester City sedang mendapat sorotan besar. Predikat klub sepakbola terbaik dan terkuat di dunia saat ini sedang dipertaruhkan. Mereka sudah berulang kali kalah dalam beberapa pertandingan terakhir. Kegagalan ini bahkan membua reputasi Pep Guardiola sebagai pelatih terbaik sepanjang masa dipertaruhkan. Untuk menjawab keraguan ini dan memulihkan nama baiknya, ia harus bisa memberikan kejutan besar dalam pertandingan ini. Tidak ada hasil yang lebih baik dan diharapkan daripada kemenangan mereka. Tapi mental bermain tim Manchester City sudah kepalang hancur. Apa yang akan mereka lakukan berikutnya?
Kepercayaan Diri Pep Guardiola
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, sedang menghadapi pekerjaan rumah yang luar biasa besar dan menantang. Ia telah berulang kali terbukti gagal menghadirkan kemenangan bagi para penggemar mereka. Tapi rupanya sitiuasi ini tak membuatnya gentar. Ia malah tampak sangat percaya diri kalau ia akan bisa membuat Manchester City kembali ke permainan terbaik mereka. Ia juga mengakui kalau dirinya harus bisa membuktikan kemampuannya atau peruntungannya di klub ini akan segera menemui titik nadir.
Pertandingan berikutnya melawan Liverpool akan menjadi sebuah ujian besar bagi Manchester City dan pelatih mereka. Cityzens belum pernah menang sekalipun dari 6 pertandingan terakhir yang mereka jalani, bukan hanya di Liga Primer Inggris, tapi semua kompetisi. Catatan ini praktis menjadi torehan terburuk dalam sejarah 8 tahun terakhir Bukan hanya 1, tapi klub besar asal kota Manchester City mencatatkan 5 kali kalah berturut-turut, tanpa pernah menang sekalipun, dan hanya terhibur dengan hasil 1 kali seri. Sementara itu, jauh lebih mengejutkan lagi adalah catatan jumlah kebobolan mereka. Dalam periode yang sama, mereka sudah kebobolan gol 17 kali.
Kepercayaan para penggemar Manchester City semakin luntur ketika mereka berhadapan dengan Tottenham Hotspur di akhir minggu lalu. Dalam pertandingan kandang ini, mereka harus kalah telak dengan tertinggal 4 gol tanpa ada sama sekali mencetak gol balasan. Kekalahan ini menjadi kali ketiga secara berturut-turut bagi Pep Guardiola. Rekor mereka semakin buruk ketika mereka berhadapan dengan Feyenoord. Dengan tim seperti ini sebagai lawan mereka, secara natural semua orang beranggapan kalau akan sangat mudah bagi mereka untuk menuai kemenangan. Tapi secara mengejutkan mereka justru tak bisa berbuat banyak dengan hanya menahan imbang sang lawan dengan skor sama imbang 3 gol di Liga Champions. Meski demikian, skor ini justru memperlihatkan betapa buruk permainan mereka. Setelah sempat unggul 3 gol di awal pertandingan, mereka justru harus kebobolan gol dalam jumlah yang sama padahal waktu yang tersisa hanya tinggal 15 menit sebelum pertandingan berakhir.
Pertandingan Besar Menanti Pep Guardiola
Masa lalu yang begitu suram menjadi mimpi buruk bagi Manchester City dan pelatihnya. Tapi Pep Guardiola dan semua pemainnya harus kembali ke Liga Primer di hari MInggu yang akan datang. Merkea harus bertandang ke Anfield untuk berhadapan dengan Liverpool yang terakhir kali berhasil memporak-porandakan semua permainan mereka. Tantangan Cityzens makin besar karena seandainya saja The Reds berhasil kembali menang, mereka akan semakin jauh meninggalkan Man City yang menang di musim lalu. Menurut selisih gol di antara keduanya, The Reds diprediksi akan unggul 11 poin dari Cityzens seandainya mereka menang pada pertandingan ini.
Pelatih Catalan ini memang harus benar-benar mengevaluasi strategi bermainnya. Ia memberikan 2 hari cuti kepada semua pemainnya setelah mereka mendapatkan hasil luar biasa buruk saat menjamu Feyenoord. Waktu istirahat ini memang sangat dibutuhkan bukan hanya untuk memulihkan stamina fisik mereka, tapi juga semangat berjuang yang dipastikan sudah runtuh. Dengan waktu yang cukup singkat ini, Pep Guardiola harus berharap kalau mereka akan bisa kembali bersatu di pusat pelatihan dengan visi dan misi yang sama kuat. Pertandingan melawan Liverpool nanti akan menjadi momen pembuktian besar bagi mereka dan tentunya nasib dari pelatih ini.
Belum Realistis
Pep Guardiola sepertinya sadar betul dengan tantangan besar yang ada di depan matanya. Ketika awak media, termasuk dari Seru88, mengajukan pertanyaan besar ini, ia mengatakan kalau dalam situasi yang mereka hadapi saat ini, tidak realistis untuk berpikir tentang target yang besar. Situasi mereka saat ini mengharuskan mereka untuk berpikir tentang pertandingan berikutnya dan mendapatkan momentum yang tepat untuk kembali. Bahkan dalam situasi yang baik, berpikir tentang menang juara di bulan November atau Desember bukan suatu hal yang menurutnya realistis.
Ia juga menegaskan tentang lawan yang akan mereka hadapi nanti. Liverpool adalah tim yang hanya pernah kalah 1 pertandingan. Mereka memiliki skuad yang solid dan kuat dalam berbagai aspek, terutama di 2 baris terakhir permainan mereka. Sementara ia mengaku kalau awalnya ia berharap semua kemenangan akan dalam jangkauan tangan di bulan April atau Mei yang akan datang. Tapi proses ini akan jauh lebih sulit seandainay emreka tak menang di hari Minggu nanti, meski masih ada banyak pertandnigan untuk dijalani.
Pep Guardiola, yang menyebut LIverpool sebagia salah satu tim terbaik di dunia saat ini, menepis anggapan kalau timnya saat ini sedang dalam krisis. Ia berujar akalu media yang melekatkan anggapan ini kepada mereka dan faktanya adalah timjnya akan kembali menang seperti biasa. Ia menegaskan kalau mereka peringkat 2 di turnamen saat ini dan seperti biasanya, mereka bisa mengatasi situasi pelik saat ini.
Pep Guardiola dikethaui menandatangani perpanjangan kotnrak selama 2 tahun di awal bulan ini. Ia memberikan jawaban singkat atas pertanyaand ari awak media. Ia menegaskan kalau dirinya akan memberikan usaha terbaik untuk membantu Man City menang dalam kapasitasnya sebagai pelatih. Ia harus menerima dan menjawab tantangan yang ada, tanpa lai dari tanggung jawab.