Nasib Jesse Marsch di Leeds United di Ujung Tanduk

Fun88 Leeds United

Pelatih Leeds United asal Amerika Serikat, Jesse Marsch, mengakkui bahwa dirinya sekarang ada dalam tekanan. Masa depannya sekarang tidak lagi bisa dipastikan setelah di bawah komandonya, klub tersbut mengalami kekalahan mereka untuk keempat kalinya secara berturut-turut di LIga Primer Inggris.

Main di Fun88 Sekarang

Terpuruknya Permainan Leeds United

Leeds United sekarang berada di zona degradasi akibat dari terpuruknya permainan mereka. Sekarang mereka hanya berharap bisa mendapatkan hasil lebih baik keteika nanti menghadapi Liverpool di Stadion Anfield. Di laga hari Sabtu nanti, pihak Jesse Marsch berharap banyak perjalanan mereka akan berubah setelah belum pernah sekalipun menang di kompetisi ini sejak 21 Agustus yang lalu.

Tekanan kepada sang pelatih semakin besar setelah para penggemar klub menyoraksi dirinya. Sorakan kekecewaan tersebut semakin besar dan terdengar jelas ketika mereka kalah dari Fulham di kandang dengan skor 2-3 di hari Minggu.

Berharap Bisa Lanjut di Leeds United

Dengan terpuruknya permainan mereka, pelatih Leeds United tersebut berharap bisa tetap mendapatkan waktu untuk bersama dengan klubnya. Sekarang ia bahkan mengakui membutuhkan dukungan dari para petinggi untuk bisa mendapatkan kesempatan dan waktu tambahan.

Tapi secara pribadi, ketika dirinya dimintai tanggapan, ia mengakui semua kritik dan sorotan yang diarahkan kepadanya. Ia mengatakan dirinya bukan sosok pelatih yang bodoh. Ia paham belum bahwa jika mereka gagal mengoleksi kemenangan, ia menempatkan seluruh klub dalam posisi yang sulit. Apalagi dirinya sebagai pelatih akan semakin kehilangan alasan yang kuat dari semua pihak di klub tersebut untuk tetap mendukung dirinya.

Lelah Menghadapi Pertandingan

Di tengah semua keputusasaan tersebut, Fun88 melaporkan pelatih Leeds United tersebut mencoba untuk tetap berharap. Ia bahkan mengklaim dirinya marah dengan situasi yang terjadi saat ini. Ia juga masih berusaha untuk mencari akar masalah di klubnya termasuk mencari pemain yang siap berbuat segala sesuatu yang mungkin untuk berjuang membangkitkan kembali permainan mereka.

Ia juga berkata bahwa sekarang dirinya sudah bosan dengan pertandingan yang menempatkan mereka dalamp osisi sengit dengan pihak lawan. Ia bahkan berkata ada beberapa kesempatan pihaknya lebih baik dari lawan, tapi sayangnya semua berkahir dengan kekalahan atau seri. Ia juga menekankan dirinya sudah bosan dengan kegagalan mereka dalam mengamankan momen untuk menyerang. Ada banyak kesempatan ketika Leeds United justru menurutnya lebih unggul, tapi permainan yang jelek membuat gawang mereka terlalu mudah untuk dibobol. Ia juga secara jelas mengucapkan kekecewaannya ketika pihaknya menurutnya seharusnya bisa mencetak gol, tapi yang terjadi malah sebaliknya.

Pengalamannya selama 14 tahun sebagai pemain sepakbola dan 13 tahun sebagai pelatih tidak pernah menunjukkan hasil yang luar biasa jelek ini. Ia mengakuki lelah secara pribadi dan ingin segera mengakhiri hasil tersebut. Dengan para pemain yang dimiliki Leeds United saat ini, ia berharap masih ada pemain yang bisa dan mau berjuang mati-matian bersama dirinya. Tugas mereka pun tidak akan mudah karena tim berikutnya yang akan mereka lawan adalah salah satu yang terkuat di Liga Primer Inggris. Dengan kesempatan untuk berhadapan langsung dengan salah satu kandidat juara di musim ini, pertandingan berikutnya bisa jadi kesmepatan emas untuk Marsch atau justru hari terakhirnya di klub asal Inggris itu.