PGMOL, sebuah lembaga yang mewadahi ofisial pertandingan sepakbola di tanah Eropa, baru-baru ini mengeluarkan pengumuman penting. Lembaga tersebut mengumumkan bahwa salah satu anggota mereka, wasit Lee Mason,t elahs ecara sukarela meninggalkan perannya sebagai Wasit Asisten Video. Keputusan tersebut diklaim diambil sebagai bentuk kesepakatan bersama antara pihak dirinya dengan lembaga.
Dampak Keputusan VAR yang Salah
Lee Mason awalnya ditugaskan sebagai wasit asisten video pada laga Arsenal melawan Brentford. Padaa pertandingan tersebut, ia dianggap gagal dalam menerapkan prosedur pemeriksaan yang tepat untuk gol penyeimbang yang dicetak oleh Ivan Toney. Akibatnya, pertandingan tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1 bagi kedua klub.
Kegagalan dirinya dalam pertandingan tersebut berbuah dengan hujan kritik tajam dan bahkan cemoohan terhadap sang ofisial. Keputusan tersebut bahkan sampai membuat ketua PGMOL, Howard Webb, secara pribadi menghubungi The Gunners perihal keputusan yang salah tersebut.
Pernyataan dari Lembaga Ofisial Pertandingan
Nasib sang wasit VAR pun diputuskan tak lamla kemudian. Selang kurang lebih seminggu setelah pertandingan tersebut berakhir, Lee Masion diumumkan telah meninggalkan perannya di lembaga tersebut.
Dalam pernyataannya, pihak PGMOL mengatakan bahwa mereka memastikan sosok Wasit Video Asisten Lee Mason telah meninggalkan organisasi tersebut berdasarkan kesepakatan bersama. Di organisasi tersebut, Lee telah menjalankan perannya sebagai seorang wasit di Liga Primer Inggris selama 15 tahun terakhir dan mengawasi sebanyak 287 pertandingan kelas atas dengan pertandingan terakhirnya di laga penutup musim 2021/2022. Selama karirnya sebagai seorang wasit profesional, wasit berusia 51 tahun tersebut telah mengawasi total 500 pertandingan sejak pertama kali bertugas di Liga Sepakbola pada tahun 1998. Pihak lembaga pun tak lupa mengucapkan terimakasih dan apresiasi mereka kepada mantan anggotanya tersebut berkat kiprah dan kontribusinya selama ini.
Kritik pada Lee Mason
Sebelum hengkangnya sang wasit VAR dari asosiasi tersebut, situs Fun88 melaporkan bahwa Mikel Arteta jadi salah satu pihak yang paling vokal terhadap kesalahan yang dilakukan sang wasit. Pelatih Arsenal tersebut bahkan mengatakan kalau The Gunners mengakhiri pertandingan tersebut dengan kemarahan dan kekecewaan besar karena kesalahan sang wasit dianggap terlampau fatal.
Ia mengatakan bahwa kesalahan seperti itu bisa terjadi karena seorang wasit tidak benar-benar memahami tugas yang diberikan kepadanya. Kesalahan seperti ini harus ditanggung dan menjadi beban oleh sang wasit sendiri, bukan pihak klub. Ia mengatakan bahwa sebenarnya wajar untuk seseorang berbuat kesalahan, termasuk Arsenal sendiri dan dirinya sebagai seorang pelatih. Tapi ketika sampai pada kesempatan penting seperti sebuah pertandingan, kesalahan adalah suatu hal yang seharusnya bisa dihindari, apalagi yang sifatnya fatal seperti ini. Ia pun menegaskan bahwa kesalahan sang wasit tidak bisa ditolerir oleh dirinya, para pemain, hingga seluruh pemangku kepentingan di Arsenal. Akibatnya, ia pun menekankan bahwa segala dampak yang terjadi akibat kesalahan tersebut merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari.
Kesalahan VAR tersebut sangat berdampak bagi Arsenal yang terpaksa harus kehilangan 2 poin dan ini adalah kondisi yang tidak bisa dikembalikan. Mereka pun harus mengatasinya dengan mencoba mendapatkan kembali 2 poin dari laga lainnya di kompetisi tersebut. Sementara itu, PGMOL menyatakan dalam sebuah rilis mereka kepada media bahwa Ketua Pengawas Wasit, Howard Webb, telah menghubungi pihak Arsenal dan Brighton & Hove Albion untuk menjelaskan situasi yang terjadi dan kesalahan signifikan dalam proses VAR dalam laga keduanya di Liga Primer Inggris pada hari Sabtu yang lalu.