Semua klub sepakbola selalu berharap untuk bisa mendapatkan hasil terbaik. Tapi hasil puncak ini tak selalu mudah untuk didapatkan. Pemain terbaik tak selalu menjadi jaminan untuk terus menang. Demikian juga keuangan klub walaupun tanpa batas. Kombinasi yang tepat dalam proporsi yang tepat dari infrastruktur klub, kemampuan pemain, strategi handal, hingga pelatih yang dapat dipercaya menjadi bagian tak terpisahkan dalam permainan setiap klub. Tapi rupanya, dengan peran besar yang mereka miliki, tak semua pelatih bernasib mujur. Tidak dengan Russell Martin di Southampton.
Langkah Besar untuk Southampton
Southampton rupanya sudah merasa cukup dengan situasi mereka saat ini. Manajemen klub akhirnya mengambil keputusan tentang masa depan pelatih kepala mereka. Keputusan ini akan berdampak langsung pada dilanjutkan atau tidak perjalanan Russell Martin sebagai pria yang berada di kursi penting ini.
The Saints berjuang keras mati-matian dalam pertandingan yang mereka ikuti. Terakhir, mereka bertanding melawan Aston Villa. Meski mereka percaya diri sudah memberikan strategi terbaik dan mengerahkan pemain terbaik yang mereka miliki, rupanya keduanya masih belum cukup. Mereka tak bisa berbuat banyak ketika Aston Villa berhasil mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan ini. Sampai wasit membunyikan peluit tanda pertandingan berakhir, posisi gol tidak berubah dengan 0-1 untuk kemenangan Aston Villa.
Southampton tertinggal di pertandingan ini setelah 24 menit. Jhon Duran berhasil mengonversi dengan indah umpan yang didapatkannya. Serangannya berhasil menembus gawang lawan. Pemain dari sisi satunya sempat berusaha untuk melawan balik. Tapi rupanya masih belum cukup untuk membuahkan gol. Permainan mereka masih jauh dari kata cukup sekadar untuk mendapatkan barang satu poin dari pertandingan penting ini.
Tak Ada Perubahan di Southampton
Sudah ada belasan pertandingan yang dipercayakan Southampton kepada pelatih mereka. Total 15 pertandingan yang sudah diberikan kepadanya. Tapi tidak ada hal yang bisa dilakukannya selain melihat mereka duduk di peringkat buncit klasemen Liga Primer Inggris. Mereka tertinggal jauh dari Crystal Palace di peringkat 17 dengan selisih 8 poin.
Bukan hanya peringkat mereka yang terlihat tak bisa diperbaiki, tapi catatan lainnya membuat mereka semakin terlihat buruk. Berdasarkan catatan kompetisi, The Saints mencetak gol dalam jumlah paling sedikit dari semua tim yang bertanding dalam kompetisi ini dengan hanya 11 gol. Mereka juga mengalami kebobolan gol dalam jumlah paling banyak dengan 31 gol. Ketika kedua aspek ini dikombinasikan, tidak ada seorang pun yang bisa menyangkal kalau mereka benar-benar membutuhkan perubahan besar dan mendasar. Pertahanan dan serangan mereka dalam kondisi yang benar-benar memprihatinkan.
Keputusan Sudah Diambil
Situasi pelik ini sudah dipahami oleh manajemen dan direksi klub. Sadar akan betapa besar risiko dan bahaya di masa depan yang menanti jika tidak ada perubahan yang dilakukan, mereka akhirnya mengambil keputusan. Meski belum dirilis secara resmi, beberapa media sudah mendengar rumor kalau sudah ada keputusan besar yang diambil oleh klub ini tentang pelatih mereka. Keputusan ini diambiml setelah mempertimbangkan hasil pertandingan terakhir yang mereka lakoni.
Beberapa orang beranggapan kalau sebenarnya masih ada perbedaan persepsi tentang Russell Martin. Ada beberapa petinggi klub yang beranggapan kalau mereka sebaiknya tetap mempertahankan pemain yang sudah berusia 38 tahun ini. Orang-orang yang berada di jajaran tinggi klub ini terkesan belum ingin terburu-buru mengucapkan salam perpisahan dengan Russell Martin. Mereka justru ingin memberikan kesempatan lebih banyak untuknya dan melihat sejauh mana perkembangan yang bisa dia berikan untuk tim ini.
Tapi pandasngan ini tidak disambut positif oleh para penggemar. Berbeda dengan keinginan manajemen, fans Southampton rupanya memiliki pandangan yang sama sekali berbeda. Mereka tampak sudah muak dengan kondisi buruk yang harus mereka telan dari beberapa pertandingan terakhir. Di mata para penggemar, kemenangan menjadi hal mutlak yang harus mereka dapatkan. Pertandingan berikutnya akan menjadi momen yang mereka harapkan ketika kemenangan ini akan lahir. Klub kesayangan mereka akan dipertemukan dengan Tottenham Hotspur. Dengan Spurs yang juga mulai kehilangan semangat bermainnya, penggemar The Saints berharap hasil berbeda akan mereka dapatkan di hari Minggu malam nanti.
Dengan usianya yang baru 38 tahun, sebenarnya masih ada peluang dan potensi yang begitu besar dalam diri Russell Martin. Pengalamannya selama 2 tahun di Swansea City di Championship berhasil membuat namanya meroket. Keberhasilannya selama melatih klub ini membuatnya mendapatkan tugas lebih besar di Southampton. Musim panas tahun 2023 menjadi pertama kali dia menjalankan tugas ini.
Tapi setelah menjalani waktu kurang lebih 10 tahun di Liga Primer Inggris, situasi Southampton justru memburuk. Mereka tak bisa berbuat banyak selain terjus bebas ke zona degradasi. Posisi yang buruk ini menjadi beban besar yang diletakkan ke pundak Russell Martin ketika mendapatkan peran ini. Dia diharapkan untuk bisa setidaknya menyelamatkan mereka sesegera mungkin. Di awal, dia sempat berhasil menjawab tugas ini. Dia mampu mempersembahkan kemenangan berkat gaya bermain yang berbeda. Bukannya menggunakan gaya bermain yang ofensif, dia justru lebih fokus pada penguasaan bola.
Tapi strategi ini hanya bertahan beberapa saat. Semakin banyak pertandingan yang mereka jalani justru semakin membuktikan kalau pendekatan ini kurang efektif, apalagi jika berhadapan dengan tim-tim kuat. Bukannya mendapatkan poin dengan jumlah maksimal, mereka justru kehilangan semakin banyak poin. Sekarang dengan pertentangan yang kontras antara direksi dan penggemar, banyak yang mengkhawatirkan kalau dukungan direksi klub hanya akan bertahan untuk waktu singkat. Tanpa perkembangan berarti, Russell Martin sedang menjalani hari-hari terakhirnya bersama klub.